Jumat, 14 Februari 2014

I Hate February 14th

My comeback, setelah lama tidak meposting entri baru, karena sok sibuk dengan dunianya sendiri hehehe :)
Comeback dengan cerita yang penuh ....

Aku telah menemukan namanya dan juga nomor handphonenya. Dan hampir tanggal 14 February tiba, hari valentine. Hari valentine itu membuatku merasa sakit sebetulnya bahkan saat aku menulis cerita ini sangat sakit dan sangat hancur.
            Sehari sebelum valentine aku dan teman-temanku ke rumah dan membuat coklat bersama. Aku berfikir untuk siapa coklat ini diberikan lalu terlintas difikiranku bagaimana jika aku memberikannya? Keesokan harinya aku pergi ke sekolah dengan rasa khawatir aku menunggu sahabatku untuk memberikannya bersamaku di sebuah lorong madding tetapi kenyataannya temanku terlambat ke sekolah dan coklat tersebut urung diberikan. Namun, aku harus memberikannya karna kotak coklat tersebut aku beli paksa sedikit ke temanku yang akan memberikan coklat ke kekasihnya sedangkan aku? Rasanya sakit dan malu bukan, jika tidak memberikannya.
            Aku ingin sekali memberikannya tetapi apa daya, aku dan dia saja belum saling kenal. Lalu aku berfikir apa yang akan ku lakukan? Aku bingung dan aku memutuskan menitipkan coklat itu ke temanku yang kelasnya berdekatan dengan kelas “Si Abu-Abu”. Dan saat melewati lorong dia tiba-tiba muncul bersama teman-temannya dia berada di baris depan aku lalu mematung seketika tak mampu memberikannya. Kemudian aku memandangnya di lorong melihatnya sedang melakukan pemanasan karena dia akan melakukan ujian praktek hari itu. Kotak coklat itu masih digenggamanku.
            Kotak coklatku ku letakan di atas meja dengan perasaan kecewa dan salah satu temanku membuka dan mengambilnya lalu dia berkata, “Eh.. sorry! Aku gak sengaja buka.”. “Kamu mau? Ambil aja toh paling aku enggak juga ngasih.”. “Enggak usah, makasih.”. Sampai sekarang rasa bersalah itu masih menjalari tubuhku yang menimbulkan penyesalan. Ku akui memberikan coklat itu merupakan hal paling terbodoh sedunia. Walaupun lewat 2 perantara yang memberikan entah mengapa aku sangat sangat menyesal dan merasa aku seperti b*tch. Dan sampai sekarang aku tidak tahu bagaimana nasib coklat itu di tangan-tangan mereka.
            Memberikan coklat sperti yang aku lakukan hanya membuatku aku terluka dari cara yang paling bodoh, takut menanyakannya dan terlebih lagi cap “Agresif” perlu ditancapkan. Dan mulai sejak itu aku membenci hari valentine hari yang membuatku semakin terluka dan menyesal sampai sekarang. Aku tidak mau mengenal sejenisnya dan tidak akan pernah mengenal makna valentine lagi. Aku benar-benar membencinya sangat membencinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar