Shifa yang ingin melupakan Adi mencoba berbagai cara
untuk bersahabat di antara semua cowok di kelas. Termasuk ketua kelas X-A.
Nugi. Awalnya hanya bercanda tapi …..
Pada hari itu. Shifa sedang OL di facebook. Seperti kebiasaan lamanya. Update status. Galau. Kadang
juga uploud foto bahkan setiap uploud foto yang unyu-unyu selalu di “LIKE” sama
Nugi. Setiap status di “LIKE”. Setiap nge-tweet “RETWEET”. Tapi tidak pernah di
“COMMENT” atau di “MENTON”. *Motifnya Nugi ini tipenya apa ya kira-kira. Penulispun
belum dapat imajinasi motifnya apa. Ups.
Awalnya Shifa merasa biasa dengan
sikap kelakuan Nugi. Tapi ya begitulah Shifa gara-gara diPHP Adi sedikit malas
berhubungan dengan cowok keren. Namun, hari berganti hari dengan cepat. Shifa
memulai move on dengan tenang dan sabar dan mulai memahami apa yang dikatakan
Adi ada benarnya pula.Jadi harus tetap menunggu dan sabar.
Kalau berbicara soal Nugi harus bisa
melewati cewek yang satu ini. Titi. Titi memang dibilang cewek yang pantang
menyerah. Berbagai macam cara untuk mendapatkan hati ketua kelas akan dilalui
walaupun membahayakan nyawanya sekalipun. Titi memang cewek yang paling tangguh
di kelas X-A. Namun, herannya kalau dia mau beusaha keras seperti itu tapi hati
ketua kelas juga tidak pernah melihat atau melirik sedikitpun akan usaha Titi
apalagi mau menghargai. Ketua kelas memang tidak peka. Ketidak pekaan hati
ketua kelas karena ketua kelas diputusin sama cewek yang paling sempurna menurutnya
waktu SMP lalu jadi dia tidak mau mengambil resiko untuk dekat kembali dengan
anak cewek. Takut tersakiti.
Kenaikan kelas sudah diujung
pelulupuk mata. Kelas X-A melaksanakan tugas terakhir Sosiologi.
“Jepitnya siapa ini?” tanya Nugi saat berkelompok dengan
Shifa, Iqbal, Titi dan Dinda dalam pelajaran Sosiologi. “Sini aku yang pake aja
kalau mereka,mereka,mereka enggak ngaku ini jepit siapa.” jawab Iqbal sambil
menunjuk Shifa, Dinda, dan Titi. “Pake aja. Dasar lekong!” kata Dinda lalu
mengerjakan tugas kembali. “Cantik enggak gue?” tanya Iqbal lalu diikuti
senyuman Nugi yang membuat Titi meleleh. “Mau enggak kamu jadi cowok aku Gi?”
goda Iqbal lalu menyentuh dagu Nugi yang lancip. Nugi hanya menyembunyikan
tawanya lalu ada seorang anak kelas Aksel lewat dan melihat Iqbal berpenampilan
seperti cewek dan menampakan wajah heran. Langsung seketika tawa Nugi meledak
membangunkan Pak Bread Pitt. Titi yang reflex langsung membungkam mulut Nugi
yang terbuka lebar. Dan diiringi “Cie… modus Titi!” oleh teman-temannya.
“Woi.. ini jepit ku” teriak Shifa
yang langsung menarik jepitnya dari rambut Iqbal. Karena terlalu bersemangat
jepit itu malah tidak di tanganya melainkan di tangan Nugi. Secepat kilat
tangan Shifa dan Nugi saling menggenggam dan mata mereka beradu antara matahari
vs kilatan. Titi yang melihat mereka bertingkah seperti itu merasa tidak tahan
lalu menuju kamar mandi wanita. “Ekhem.. rek.. tugasnya belum selesai!” kata
Dinda yang langsung membangunkan Nugi dan Shifa untuk mengerjakan tugas kembali.
“Ini…” kata Nugi yang langsung ingin memakaikan jepit tu ke rambut Shifa tapi
karena banyak anak-anak cewek kelompok lain yang menjadi fansnya Nugi nervous
dan akhirnya tidak jadi memakaikan kepada Shifa.
Setelah kejadian itu Shifa dan Nugi semakin
dekat bahkan Nudia pernah memergoki obrolan dalam chatting membuat semua orang
tercengang akan kehebohan Nugi menggombali Shifa.”Kamu jangan unyu-unyu’a.. Nanti mataku jadi bersinar setiap hari karna
melihat kamu yang unyu banget.”. Sentak Nudia langsung mual saat
menceritakan kepada anak perempuan soal kedekatan Nugi dan Shifa.
Setelah UAS selesai dan beberapa
ujian selesai. Sekolah mengadakan promnight. Semua kelas harus memiliki minimal
3 perwakilan pasangan karena nanti akan dilombakan siapa yang akan menjadi King
or Queen Night. Anak-anak kelas X-A bingung siapa yang akan jadi kandidatny. Namun
setelah kedatangan Dilla kelas X-A mendapat kandidat cowok. Yaitu Adi sang
pemain basket, Nugi sang ketua kelas dan Rhezandy calon pengusaha. Cewek-cewek
yang ada di kelas diam dan menunggu reaksi ketiga cowok untuk memilih cewek. Rhezandy
langsung memilih Elsa sebagai pendampingnya.Mereka terlihat cocok dengan wajah
yang mirip. Lalu Adi dan Nugi memilih diam dan akan mengumukan pada keesokan
harinya
Keesokan harinya. Nugi langsung memilih Shifa tanpa basa-basi. Dan Adi hanya kaget dan diam tanpa banyak bicara juga
langsung memilih Titi. Kedua pasangan ini tidak saling bicara. Bahkan Titi yang
biasanya sering nimbrung dengan anak cewek lainnya tidak ikut karena mungkin
frustasi melihat Nugi bersama Shifa. Tak apa tapi dia berpasangan dengan Adi
yang cowok paling cool di kelas.
Waktu prom mereka sangat serasi. Terutama
Nugi dan Shifa benar-benar seperti pasangan sendiri. “Udah, tembak aja Gi. Keburu
disambet orang.” kata Arya yang langsung mendapat anggukan Iqbal. Nugi hanya
diam dan berfikir keras. “Iya, kamu sama Shifakan sama-sama korban cinta yang
dikhianati.Ya mungkin bisa langgeng.”ungkap Iqbal. Masih dengan ekspresi awal
Nugi yang datar.
Prom dimulai. Sesekali Adi melirik Shifa
yang terlihat mesra berdansa dengan Nugi yang juga disebut Mr. Dancer. Shifa
merasakannya bahwa Adi memperhatikannya. Shifa sangat sedih mengingat betapa
kejamnya Adi yang tanpa perhatian meninggalkannya tanpa ada alasan yang jelas.
“Di, kamu itu ngajak aku dansa atau
berantem? Dari tadi mentelengin Shifa mulu? Kalau enggak niat ngajak aku ya
udah. Aku pergi.” kata Titi yang terdengar sadis. Shifa yang melihat Titi
keluar dari ruangan dansa sangat kaget. Apakah Adi membuat Titi sakit seperti
apa yang dirasakan Shifa saat ini? Entahlah. Hanya penulis dan
pembaca yang tahu.
“Kamu tadi apain Titi? Dia kok sampe pergi dari prom?”
tanya Shifa yang langsung duduk di sebelah Adi yang sedang melamun. “Oh..
Titi.. dia enggak bisa dansa.” Jawab Adi dingin. “Kalau enggak bisa kenapa
enggak milih cewek lain aja. Masih banyak temen kita yang pinter dansa. Kenapa
enggak milih mereka?” tanya Shifa. “Tidak ada yang perlu dipilih. Toh yang aku
pilih sudah diajak anak lain dansa bahkan akan jadian setelah prom ini
selesai.” Jawab Adi sinis. “Maksud
kamu aku?” kata Shifa sambil menahan air mata. “Iya, kamu. Setelah kejadian
kemarin kamu sekarang menjadi sombong,tidak punya hati, ketus, pendiam, dan
dengki sama aku. Padahal aku sudah minta ma’af sama kamu. Kamu perlu diminta
ma’af berapa kali sih buat ma’afin aku?” tungkas Adi panjang lebar sambil
berdiri. “Itu semua terjadi karena kamu. Kamu yang tidak berani mengungkapkan
persaanmu. Tidak punya nyali Kamu itu cowok atau cewek sih? Pengecut tau enggak
kamu itu. Kalau uda tau aku bakal ditembak Nugi kenapa kamu yang enggak nembak
duluan? Kamu butuh cewek macem apa sih? Kalau kamu suka sama aku bilang aja. Masak
kalah sama cowok yang gantengnya di bawah levelmu itu?” kata Shifa yang
diiringi tangisan. Adi hanya terdiam dan tertunduk lemah karena ucapan dari
hati Shifa. Mereka akhirnya saling pergi.
Gambarnya yang bawah itu kok melas banget hahaha
BalasHapusya itu karena ....
BalasHapus