Di kelas tidak seperti biasanya
tidak ada Trending Topic yang asyik
untuk dibahas. Seharusnya mereka membahas acara ulang tahunku. Tetapi jika party ku banyak kecelakaan yang sangat
memalukan lebih baik tidak. Ria yang biasa up2date soal gossip baru
kali ini diam saja. Aku menghampirinya. “Hei,
mana Trending Topicnya?” tanyaku
dengan sedikit menantang. “Aaah… payah kamu Min,sebetulnya ada cuma kamu aja
yang enggak tau.” jawab Ria sedikit lemas.”Emang ada apa sih? Aku kok enggak
tau apa-apa. Datang ke sini liat anak-anak yang habis kesambet 10.000 jin diem
semua.” Kataku dengan o’onnya.”Beneran
kamu enggak tahu apa-apa Min?” sahut Lulu. “Jasmine, jasmine. Kita mau ngadain
acara PenSi atau tidak PromNight kecil-kecilan.” ungkap Caca. “Terus kenapa
anak-anak bisa diam mirip patung. Seharusnya ramai dong, acara seperti itu
harus meriah. Iya kan?” tanyaku yang dibalas dengan senyuman anak-anak.
“Anak-anak diam karena mikirin kamu bagaimana
bisa datang ke acara dengan seorang kekasih. Dan mereka akan memasangkan kamu
dengan murid yang lain atas izin mereka.” jawab Ria. “Lancang lu ya, ngatain
gue! Aku itu bisa datang ke acara itu sambil membawa seorang kekasih.” kataku
dengan sedikit geram. “Jangan marah gitu dong Min, kenapa kita nglakukan itu
karena kamu kita pilih untuk menjadi calon Queen
di prom night. Kita sudah tau kamu itu cantik banget hanya saja gandengan kamu
yang belum melengkapi kecantikan wajahmu dan tubuhmu.” terang Caca. “Tenang aja
aku akan berusaha untuk mencarinya. Toh sekarang
sudah ada kok kandidatnya.” ucapku sambil mencari-cari siapa yang harus ku
gandeng. “Siapa Min?” sahut Lulu dengan semangat. “Ada deh! Pokoknya ada. Kalian
tinggal lihat.” kataku. “Jangan-jangan anak yang kamu ajak nyemplung di kolam renang itu.” serang Caca. Aku hanya tersenyum
dan teringat Dean akan kelembutan dan keindahan
belaiannya.
Aku masih berfikir terus dan
mempertimbangkan akan mengajak Dean atau tidak. Tetapi sudahlah. Memikirkan
Dean membuatku tidak konsentrasi soal pelajaran dan sedikit frustasi. Mengapa? Karena
aku bingung akan perasaanku sendiri dan bingung akan segala-galanya. Untungnya waktu sangat cepat jalannya dan saat ini aku
akan pulang.
Di
rumah aku menceritakan berita itu ke Mamaku dan Mamaku meberiku nasehat dan
menyutujui jika aku mengajak Dean pergi ke pesta sekolah yang entah namanya. Hingga
Mamaku yang berani menelfon ibu Dean. Lalu Mamaku ingat bahwa hari Sabtu nanti
aku akan pergi ke rumah Dean dan menyuruhku untuk menceritakan event itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar