Kamis, 27 Desember 2012

3 Kata-Episode 6


Shifa yang ingin melupakan Adi mencoba berbagai cara untuk bersahabat di antara semua cowok di kelas. Termasuk ketua kelas X-A. Nugi. Awalnya hanya bercanda tapi …..
            Pada hari itu. Shifa sedang OL di facebook. Seperti kebiasaan lamanya. Update status. Galau. Kadang juga uploud foto bahkan setiap uploud foto yang unyu-unyu selalu di “LIKE” sama Nugi. Setiap status di “LIKE”. Setiap nge-tweet “RETWEET”. Tapi tidak pernah di “COMMENT” atau di “MENTON”. *Motifnya  Nugi ini tipenya apa ya kira-kira. Penulispun belum dapat imajinasi motifnya apa. Ups.
            Awalnya Shifa merasa biasa dengan sikap kelakuan Nugi. Tapi ya begitulah Shifa gara-gara diPHP Adi sedikit malas berhubungan dengan cowok keren. Namun, hari berganti hari dengan cepat. Shifa memulai move on dengan tenang dan sabar dan mulai memahami apa yang dikatakan Adi ada benarnya pula.Jadi harus tetap menunggu dan sabar.
            Kalau berbicara soal Nugi harus bisa melewati cewek yang satu ini. Titi. Titi memang dibilang cewek yang pantang menyerah. Berbagai macam cara untuk mendapatkan hati ketua kelas akan dilalui walaupun membahayakan nyawanya sekalipun. Titi memang cewek yang paling tangguh di kelas X-A. Namun, herannya kalau dia mau beusaha keras seperti itu tapi hati ketua kelas juga tidak pernah melihat atau melirik sedikitpun akan usaha Titi apalagi mau menghargai. Ketua kelas memang tidak peka. Ketidak pekaan hati ketua kelas karena ketua kelas diputusin sama cewek yang paling sempurna menurutnya waktu SMP lalu jadi dia tidak mau mengambil resiko untuk dekat kembali dengan anak cewek. Takut tersakiti.
            Kenaikan kelas sudah diujung pelulupuk mata. Kelas X-A melaksanakan tugas terakhir Sosiologi.
“Jepitnya siapa ini?” tanya Nugi saat berkelompok dengan Shifa, Iqbal, Titi dan Dinda dalam pelajaran Sosiologi. “Sini aku yang pake aja kalau mereka,mereka,mereka enggak ngaku ini jepit siapa.” jawab Iqbal sambil menunjuk Shifa, Dinda, dan Titi. “Pake aja. Dasar lekong!” kata Dinda lalu mengerjakan tugas kembali. “Cantik enggak gue?” tanya Iqbal lalu diikuti senyuman Nugi yang membuat Titi meleleh. “Mau enggak kamu jadi cowok aku Gi?” goda Iqbal lalu menyentuh dagu Nugi yang lancip. Nugi hanya menyembunyikan tawanya lalu ada seorang anak kelas Aksel lewat dan melihat Iqbal berpenampilan seperti cewek dan menampakan wajah heran. Langsung seketika tawa Nugi meledak membangunkan Pak Bread Pitt. Titi yang reflex langsung membungkam mulut Nugi yang terbuka lebar. Dan diiringi “Cie… modus Titi!” oleh teman-temannya.
            “Woi.. ini jepit ku” teriak Shifa yang langsung menarik jepitnya dari rambut Iqbal. Karena terlalu bersemangat jepit itu malah tidak di tanganya melainkan di tangan Nugi. Secepat kilat tangan Shifa dan Nugi saling menggenggam dan mata mereka beradu antara matahari vs kilatan. Titi yang melihat mereka bertingkah seperti itu merasa tidak tahan lalu menuju kamar mandi wanita. “Ekhem.. rek.. tugasnya belum selesai!” kata Dinda yang langsung membangunkan Nugi dan Shifa untuk mengerjakan tugas kembali. “Ini…” kata Nugi yang langsung ingin memakaikan jepit tu ke rambut Shifa tapi karena banyak anak-anak cewek kelompok lain yang menjadi fansnya Nugi nervous dan akhirnya tidak jadi memakaikan kepada Shifa.
            Setelah kejadian itu Shifa dan Nugi semakin dekat bahkan Nudia pernah memergoki obrolan dalam chatting membuat semua orang tercengang akan kehebohan Nugi menggombali Shifa.”Kamu jangan unyu-unyu’a.. Nanti mataku jadi bersinar setiap hari karna melihat kamu yang unyu banget.”. Sentak Nudia langsung mual saat menceritakan kepada anak perempuan soal kedekatan Nugi dan Shifa.
            Setelah UAS selesai dan beberapa ujian selesai. Sekolah mengadakan promnight. Semua kelas harus memiliki minimal 3 perwakilan pasangan karena nanti akan dilombakan siapa yang akan menjadi King or Queen Night. Anak-anak kelas X-A bingung siapa yang akan jadi kandidatny. Namun setelah kedatangan Dilla kelas X-A mendapat kandidat cowok. Yaitu Adi sang pemain basket, Nugi sang ketua kelas dan Rhezandy calon pengusaha. Cewek-cewek yang ada di kelas diam dan menunggu reaksi ketiga cowok untuk memilih cewek. Rhezandy langsung memilih Elsa sebagai pendampingnya.Mereka terlihat cocok dengan wajah yang mirip. Lalu Adi dan Nugi memilih diam dan akan mengumukan pada keesokan harinya
            Keesokan harinya. Nugi langsung memilih Shifa tanpa basa-basi. Dan Adi hanya kaget dan diam tanpa banyak bicara juga langsung memilih Titi. Kedua pasangan ini tidak saling bicara. Bahkan Titi yang biasanya sering nimbrung dengan anak cewek lainnya tidak ikut karena mungkin frustasi melihat Nugi bersama Shifa. Tak apa tapi dia berpasangan dengan Adi yang cowok paling cool di kelas.
            Waktu prom mereka sangat serasi. Terutama Nugi dan Shifa benar-benar seperti pasangan sendiri. “Udah, tembak aja Gi. Keburu disambet orang.” kata Arya yang langsung mendapat anggukan Iqbal. Nugi hanya diam dan berfikir keras. “Iya, kamu sama Shifakan sama-sama korban cinta yang dikhianati.Ya mungkin bisa langgeng.”ungkap Iqbal. Masih dengan ekspresi awal Nugi yang datar.
            Prom dimulai. Sesekali Adi melirik Shifa yang terlihat mesra berdansa dengan Nugi yang juga disebut Mr. Dancer. Shifa merasakannya bahwa Adi memperhatikannya. Shifa sangat sedih mengingat betapa kejamnya Adi yang tanpa perhatian meninggalkannya tanpa ada alasan yang jelas.
            “Di, kamu itu ngajak aku dansa atau berantem? Dari tadi mentelengin Shifa mulu? Kalau enggak niat ngajak aku ya udah. Aku pergi.” kata Titi yang terdengar sadis. Shifa yang melihat Titi keluar dari ruangan dansa sangat kaget. Apakah Adi membuat Titi sakit seperti apa yang dirasakan Shifa saat ini? Entahlah. Hanya penulis dan pembaca yang tahu.
            “Kamu tadi apain Titi? Dia kok sampe pergi dari prom?” tanya Shifa yang langsung duduk di sebelah Adi yang sedang melamun. “Oh.. Titi.. dia enggak bisa dansa.” Jawab Adi dingin. “Kalau enggak bisa kenapa enggak milih cewek lain aja. Masih banyak temen kita yang pinter dansa. Kenapa enggak milih mereka?” tanya Shifa. “Tidak ada yang perlu dipilih. Toh yang aku pilih sudah diajak anak lain dansa bahkan akan jadian setelah prom ini selesai.” Jawab Adi sinis. “Maksud kamu aku?” kata Shifa sambil menahan air mata. “Iya, kamu. Setelah kejadian kemarin kamu sekarang menjadi sombong,tidak punya hati, ketus, pendiam, dan dengki sama aku. Padahal aku sudah minta ma’af sama kamu. Kamu perlu diminta ma’af berapa kali sih buat ma’afin aku?” tungkas Adi panjang lebar sambil berdiri. “Itu semua terjadi karena kamu. Kamu yang tidak berani mengungkapkan persaanmu. Tidak punya nyali Kamu itu cowok atau cewek sih? Pengecut tau enggak kamu itu. Kalau uda tau aku bakal ditembak Nugi kenapa kamu yang enggak nembak duluan? Kamu butuh cewek macem apa sih? Kalau kamu suka sama aku bilang aja. Masak kalah sama cowok yang gantengnya di bawah levelmu itu?” kata Shifa yang diiringi tangisan. Adi hanya terdiam dan tertunduk lemah karena ucapan dari hati Shifa. Mereka akhirnya saling pergi.

2 komentar: