Kamis, 27 Desember 2012

3 Kata- Episode 7





Sesama orang yang tersakiti mereka memang terlihat cocok. Yang satu diputusin yang satu di PHP. Sakit.
            Tanggal 10 Januari. Ulang tahun Nugi ke 18. Pesta ulang tahun sangat meriah. Ada Titi dan Shifa pastinya. Waktu akan meniup lilin Nugi berkata, “Ulang tahun ke 18 tidak salahnya hadiah terbaiku adalah seseorang yang mampu menemani hatiku.” Semua anak perempuan yang menghadiri pesta tersebut teriak histeris. Nugi hanya memberikan senyuman yang memperlihatkan gigi yang harus dibehel. “Kalian tahu??” teriak Nugi. “Aahhh…” teriak anak cewek yang kebanyakan para fans Nugi dari seluruh belahan sekolah di SMA kotanya. Dan pastinya masih seperti kebiasaan Nugi yang selalu tidak peka tidak menghargai kerja keras mereka dan saat itu pun Nugi mengumumkan siapa cewek yang ia inginkan. Betapa sakitnya para fansnya. Termasuk Titi.
            “Namanya………………………………………    Shifa.” ucap Nugi yang langsung menyeret lengan Shifa. Shifa seketika terkejut dan bingung. “Apa maksudmu?” tanyanya. “Aku ingin kamu menemani hariku. Boleh? Aku tahu ini perbuatan yang gila. Tapi karena mu aku tidak akan pernah merasa malu sekalipun. Saranghaeyo.” Jawab Nugi sedikit malu,bingung,ingin, salting. “Maksudmu kamu mau jadi cowoku?” .”Iya.”. hening seketika. Shifa berfikir dan menimbang-nimbang. Jika ia memilih Nugi ketimbang Adi akankan Adi akan mema’afkannya karena suatu masalah yang lalu dan sekarang masalah itu ditambah dengan Shifa yang menerima cinta Nugi yang cowok idaman yang cocok untuk menjadi suami. Dengan sedikit wajah tidak bahagia.
            Dengan penuh pertimbangan akhirnya Shifa memutuskan untuk menerima Nugi dengan sedikit galau. Karena dilemma tapi bagaimana lagi daripada tersakiti karena PHP lebih baik bersama seseorang yang selalu sabar dan menerima apa adanya. Tetapi bukan untuk menerima disakiti, dicuekin, diselingkuhin. *ups.
            Setelah itu Shifa keluar dari pelukan Nugi dan berdiam diri. Dilihatnya Titi berwajah kusam dan lusut. Lalu Titi menarik tangan Zana dan keluar dari keramaian. Untuk pulang. Shifa yang melihatnya sedikit tidak enak karena sangat tahu betapa usahanya unuk mendapatkan cintanya Nugi sangat besar ketimbang usaha Shifa yang awalnya hanya untuk bercandaan dan tugas, pastinya taulah usahanya.  
            Tiba-tiba Wahyudin sahabat Adi menghampiri Shifa yang sedang bersandar di salah satu tiang rumah Nugi.
“Selamat ya, cie.. uda jadian!”
“Makasih din!”
“Oh ya, ada yang harus ku omongkan sama kamu Shif.”
“Apa?”
“Ini soal Adi.”
“O… dia emangnya enggak datang?
“Enggak, udah ya… Ehm.. gini Shif. Ehm…”
“Katanya mau cepet. Tapi kamu gagap mendadak gini Din”
“Iya,iya… ekhem! Aduh gimana nih?”
“Jangan bingung din. Katanya mau ngomong!”
“Aduh..”
            Shifa lalu pergi.
“Shif, ma’afa, aku ..aku..”
“Apa?  Nih orang aneh banget ya… ngajak omong tapi… ayo ngomong apa?”
            Masih dengan kelemotan Wahyudin Shifa berusaha untung tenang. Hanya butuh 2 ½ jam Wahyudin mulai berbicara.
“Ini, surat dari Adi.”
“Hah!Cuma ngomong 4 kata? Harus nunggu 2 ½ jam. Gila loe ya!”
“Hahaha.. sorry sorry tadi itu Cuma…”
“Cuma apa?”
“Cuma..”
“Ah.. udah ah! Nanti malah nunggu 1 tahun.”
“Iya iya.. bye.. Shif!”
“Heemb”
Hai Cantik, ;)
Apa kabar. Masih cubby kan ;)Aku harap iya. Gimana kabar monster laut? LOL. Aku tiba-tiba ingat waktu itu. Ups. Dan ketua kelas, maksudku Nugi.Masih baik kan?
Shif sebelumnya aku minta ma’af . selama ini aku selalu berbuat salah ke kamu bahkan menyakiti hati kamu. Aku minta ma’af. Benar ucapanmu padaku. Aku memang lelaki pengecut. Lelaki yang hanya bisa memendam perasaan tanpa mengungkapkannya sehingga membuat hatimu terluka. Aku hanya bisa menjawab “Menunggu waktu yang tepat.”. Kata itu memang sedikit membunuhmu. Karena kau tau tidak ada waktu yang tepat untuk ungkapkan itu. Aku masih menyesal tidak mengungkapkan perasaanku saat itu. Ma’afkan aku Shif. Terserah kamu mau mengatakan aku apa. Aku akan bahagia jika kamu bahagia walaupun itu sedikit sakit.
Shif alasanku untuk membiarkanmu sendiri untuk kebahagianmu itu sendiri. Aku tidak mau kamu merasa bahagia denganku. Selama ini aku berharap dan berdo’a bisa lepas dari penderitaanku ini tapi adanya aku sudah harus menyerah pada takdir yang selalu mengikatku. Hari dimana aku tidak bisa masuk sekolah adalah hari yang membosankan. Aku kehilangan berlian di mataku. Walaupun aku tahu berlianku saat ini marah padaku. Aku menyesal Shif. Ma’afkan aku semua ini salahku.
Aku tidak ingin melihat seorang seperti kamu harus menangis karena keadaanku nantinya. Aku tak inin smua orang kasihan padaku terutama kamu. Mungkin jika kita saat ini “jadian”kamu akan lebih hancur dan kesepian lebih dari yang kamu rasakan kemarin. Aku tak ingin kamu pergi dengan alasan karenaku bahkan meninggalkan duniamu yang penuh keceriaan dan cinta dari semua orang. Nikmatilah duniamu. Karena semua orang mencintaimu termasuk aku juga.
Hari ini adalah hari dimana kamu menerima cinta dari seorang lelaki maksudku ehm.. Nugi. Aku harap kamu lebih bahagia dengannya.Karena ku yakin jika kamu selalu tersenyum, senyuman itu akan mengantarkan ku ke tempat yang paling indah dimana aku bisa menikmati senyumu yang indah. Semoga kamu selalu bahagia dengannya. Congrat! L
Dan terakhir I LOVE YOU :3 (3kata)
            “Emang kamu mau kemana?” tanya Shifa dalam hati. Tiba-tiba lamunan Shifa dibangunkan oleh Nugi yang tepat berada di sampingnya. “Aku harus pergi, Gi!” kata Shifa lalu meninggalkan Nugi sendirian. Nugi yang berada di sampingnya hanya diam dan bingung seperti ekspresi kebiasaanya.
            Shifa mengendarai mobil Volvonya lalu menuju rumah Adi yang letaknya bertolak belakang dengan rumah Nugi apalagi rumah Shifa. Melewati perkotaan, lampu-lapu yang indah, hotel bintang 100, dan gedung-gedung. Dan sesampainya di rumah Adi.
            Shifa dipersilahkan masuk oleh adik Adi. “Ini yang namanya Kak Shifa. Cantik yah, sesuai yang diceritakan Mas Adi. Tentang kakak.”. “Makasih. Adinya mana?” tanya Shifa tanpa ada jawaban dari adik Adik lalu tanganya digenggam oleh adik Adi memasuki rumahnya. Dan ibu Adi ada di sana sedang tersenyum akan kehadiran Shifa sekaligus melihat semangat adik Adi. “Ini, kamarnya kak Adi.” kata adik Adi yang mengenalkan. Shifa melihat sekeliling. Banyak sekali miniature motor. Dan beberapa penghargaan dari kejuaraan atletik maupun basket.Tetapi tidak melihat ujung batang hidung Adi sang pemilik kamar. “Kak, ini gambaran kakak… mirip banget!” kata adik Adi lalu menunjuk lukisan dari pensil. “Iya, keren. Siapa yang buat? Adi ya?” tanya Shifa sambil mengamati lukisan itu dengan seksama. “Iya, selain pintar olahraga Kak Adi suka gambar, nonton film itu rak DVDnya sampai enggak cukup. Hehehe… “ jawab adik Adi. Setelah itu Shifa melihat obat yang kececeran di sebelah rak DVD Adi. “Shifa, ada yang harus tante omongkan sama kamu.” suara ibu Adi memecah suasana dan hati Shifa seketika.
“Shif  tante minta ma’af banget sama kamu.Ya… selain itu Adi kemarin bilang ke tante kalau kamu uda jadian sama Nugi ya? Selamat ya.”
“Ehm.. enggak te. 1 jam yang lalu memang saya jadian. Tapi sekarang udah.. ya gitu deh te.”
“Hah! Cuma sejam. Cinta satu jam dong lagunya Melinda itu, kok bisa tepat sih.. Eh salah maksud tante cinta satu malam buka satu jam.. hehehe.. ma’af kebawa!”         
“Iya, Adi mana tante?”
“Dia..dia… boleh tante cerita…Sangat sulit melepasnya. Tante sudah bilang ke Adi untuk segera memeriksakan dirinya ke rumah sakit. Tapi dia tidak mau dan membuat penyakitnya semakin parah. Dia masih ingin melihat kamu selamanya tapi takdir sudah tidak bersahabat dengannya Shif. Walaupun dia tahu resikonya jika tidak segera memeriksakan dirinya ke rumah sakit tapi begitulan Adi selalu keras kepala. Akhir-akhir ini memang Adi sering tidak masuk sekolah karena keadaanya yang tidak memungkinkan tapi dia selalu memaksa untuk ke sekolah cuma ingin lihat kamu. Cuma kamu yang ia sukai. Tapi saat ini Adi… Adi… sudah kembali ke rumah Tuhan Shif. “
“A..aa…pa maksud tante Adi sudah meninggal.”
“Iya, akhir liburan lalu dia menghembuskan nafas terakhir dan memberi pesan kepada tante untuk mengatakan kalau Adi suka sama kamu dan dia tidak berniat untuk “jadian” karena penyakitnya yang nanti akan merenggutnya dan akan meninggalkanmu. Dia tahu dia ingin sembuh karena adanya kamu. Tapi waktu berkata lain saat menjalani kemo, tubuhnya mengalami penolakan akan cairan yang diberikan. Jadi tante melepaskannya dan pasrah akan mukjizat dari Tuhan. Namun,…. Itulah perjalanan terakhir Adi dan  ia menitipkan bola basket ini ke kamu supaya kamu bisa mengenangnya terus. Ma’afkan tante ya, Tante enggak sempat ngasih tau kamu karna sifat alami Adi itu keras kepala. Yang tidak ingin orang ia cintai menjadi beban akan kepulangannya.”
            Shifa langsung berpamitan sambil berwajah sedih dan pulang dalam kepulangannya, Shifa menerima SMS dari Nugi yang menanyakan keberadaaan Shifa sekarang. Segera Shifa langsung menelfon Nugi. “Eh kita putus yah! Aku harus pergi ke suatu tempat yang tidak pernah membawa kita untuk bertemu. Nikmati hidupmu tanpaku Gi.” Dan Shifa langsung menutup telfonnya lalu menangis. Nugi yang mendapat telfon itu langsung diam sekaligus kaget. Sakit lagi. Iqbal dan Arya yang mengerti sahabatnya itu hanya menghibur Nugi dan menguatkannya. “Masih ada satu lagi cewek yang cantik ” kata Arya. “Siapa?” tanya Nugi. “Aku, beib.” jawab Iqbal lalu mendapat pukulan dari Nugi.
            5 tahun kemudian, Shifa telah lulus dari kuliahnya dan saat ini menjadi penulis novel terkenal berkat perjalanan hidupnya. Yang langsung difilmkan oleh Hanung Bramanthyo. Nugi setelah dikhianati oleh 2 cewek sedikit frustasi dan pergi ke Amerika untuk studi dancenya dan menjadi dancer terkenal di Amerika dan Korea Selatan. Sedangkan Titi yang cintanya dikhianati oleh Nugi pergi ke Jepang setelah 2 harinya Nugi menyatakan cintanya pada Shifa walaupun hubungannya hanya 1 jam. Titi pergi ke Jepang untuk studinya dan sampai sekarang tidak ada anak kelas X-A bertemu dengan Titi dan mungkin saat ini Titi akan menetap selamanya di Jepang. Dan ia berfikiran jika ia kembali di Indonesia akan memberikan kenangan terpedih akibat cintanya degan Nugi yang menyakitkan.

~THE END~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar