Sesama orang yang tersakiti mereka memang terlihat cocok.
Yang satu diputusin yang satu di PHP. Sakit.
Tanggal 10 Januari. Ulang tahun Nugi ke 18. Pesta ulang
tahun sangat meriah. Ada Titi dan Shifa pastinya. Waktu akan meniup lilin Nugi
berkata, “Ulang tahun ke 18 tidak salahnya hadiah terbaiku adalah seseorang
yang mampu menemani hatiku.” Semua anak perempuan yang menghadiri pesta
tersebut teriak histeris. Nugi hanya memberikan senyuman yang memperlihatkan
gigi yang harus dibehel. “Kalian tahu??” teriak Nugi. “Aahhh…” teriak
anak cewek yang kebanyakan para fans Nugi dari seluruh belahan sekolah di SMA
kotanya. Dan pastinya masih seperti kebiasaan Nugi yang selalu tidak peka tidak
menghargai kerja keras mereka dan saat itu pun Nugi mengumumkan siapa cewek
yang ia inginkan. Betapa sakitnya para fansnya. Termasuk Titi.
“Namanya………………………………………
Shifa.” ucap Nugi yang langsung menyeret lengan Shifa. Shifa seketika terkejut
dan bingung. “Apa maksudmu?” tanyanya. “Aku ingin kamu menemani hariku. Boleh?
Aku tahu ini perbuatan yang gila. Tapi karena mu aku tidak akan pernah merasa
malu sekalipun. Saranghaeyo.” Jawab Nugi sedikit malu,bingung,ingin, salting.
“Maksudmu kamu mau jadi cowoku?” .”Iya.”. hening seketika. Shifa berfikir dan
menimbang-nimbang. Jika ia memilih Nugi ketimbang Adi akankan Adi akan
mema’afkannya karena suatu masalah yang lalu dan sekarang masalah itu ditambah
dengan Shifa yang menerima cinta Nugi yang cowok idaman yang cocok untuk
menjadi suami. Dengan sedikit wajah tidak bahagia.
Dengan penuh pertimbangan akhirnya Shifa memutuskan untuk
menerima Nugi dengan sedikit galau. Karena dilemma tapi bagaimana lagi daripada
tersakiti karena PHP lebih baik bersama seseorang yang selalu sabar dan menerima
apa adanya. Tetapi bukan untuk menerima disakiti, dicuekin, diselingkuhin.
*ups.
Setelah itu Shifa keluar dari pelukan Nugi dan berdiam
diri. Dilihatnya Titi berwajah kusam dan
lusut. Lalu Titi menarik tangan Zana dan keluar dari keramaian. Untuk pulang. Shifa
yang melihatnya sedikit tidak enak karena sangat tahu betapa usahanya unuk
mendapatkan cintanya Nugi sangat besar ketimbang usaha Shifa yang awalnya hanya
untuk bercandaan dan tugas, pastinya taulah usahanya.
Tiba-tiba Wahyudin sahabat Adi
menghampiri Shifa yang sedang bersandar di salah satu tiang rumah Nugi.
“Selamat ya, cie.. uda jadian!”
“Makasih din!”
“Oh ya, ada yang harus ku omongkan sama kamu Shif.”
“Apa?”
“Ini soal Adi.”
“O… dia emangnya enggak
datang? “
“Enggak, udah ya… Ehm.. gini Shif. Ehm…”
“Katanya mau cepet. Tapi kamu gagap mendadak gini Din”
“Iya,iya… ekhem! Aduh gimana nih?”
“Jangan bingung din.
Katanya mau ngomong!”
“Aduh..”
Shifa lalu pergi.
“Shif, ma’afa, aku ..aku..”
“Apa? Nih orang aneh
banget ya… ngajak omong tapi… ayo ngomong apa?”
Masih
dengan kelemotan Wahyudin Shifa berusaha untung tenang. Hanya butuh 2 ½ jam Wahyudin
mulai berbicara.
“Ini, surat dari Adi.”
“Hah!Cuma ngomong 4 kata?
Harus nunggu 2 ½ jam. Gila loe ya!”
“Hahaha.. sorry sorry tadi
itu Cuma…”
“Cuma apa?”
“Cuma..”
“Ah.. udah ah! Nanti malah
nunggu 1 tahun.”
“Iya iya.. bye.. Shif!”
“Heemb”
Hai
Cantik, ;)
Apa
kabar. Masih cubby kan
;)Aku harap iya. Gimana kabar monster laut? LOL. Aku tiba-tiba ingat waktu
itu. Ups. Dan ketua kelas,
maksudku Nugi.Masih baik kan ?
Shif
sebelumnya aku minta ma’af . selama ini aku selalu berbuat salah ke kamu bahkan
menyakiti hati kamu. Aku minta ma’af. Benar ucapanmu padaku. Aku memang lelaki
pengecut. Lelaki yang hanya bisa memendam perasaan tanpa mengungkapkannya
sehingga membuat hatimu terluka. Aku hanya bisa menjawab “Menunggu waktu yang
tepat.”. Kata itu memang sedikit membunuhmu. Karena kau tau tidak ada waktu
yang tepat untuk ungkapkan itu. Aku masih menyesal tidak mengungkapkan perasaanku
saat itu. Ma’afkan aku Shif. Terserah kamu mau mengatakan aku apa. Aku akan
bahagia jika kamu bahagia walaupun itu sedikit sakit.
Shif
alasanku untuk membiarkanmu sendiri untuk kebahagianmu itu sendiri. Aku tidak
mau kamu merasa bahagia denganku. Selama ini aku berharap dan berdo’a bisa
lepas dari penderitaanku ini tapi adanya aku sudah harus menyerah pada takdir
yang selalu mengikatku. Hari dimana aku tidak bisa masuk sekolah adalah hari
yang membosankan. Aku kehilangan berlian di mataku. Walaupun aku tahu berlianku
saat ini marah padaku. Aku menyesal Shif. Ma’afkan aku semua ini salahku.
Aku tidak ingin melihat seorang seperti
kamu harus menangis karena keadaanku nantinya. Aku tak inin smua orang kasihan padaku
terutama kamu. Mungkin jika kita saat ini “jadian”kamu akan lebih hancur dan
kesepian lebih dari yang kamu rasakan kemarin. Aku tak ingin kamu pergi dengan
alasan karenaku bahkan meninggalkan duniamu yang penuh keceriaan dan cinta dari
semua orang. Nikmatilah
duniamu. Karena semua orang mencintaimu termasuk aku juga.
Hari
ini adalah hari dimana kamu menerima cinta dari seorang lelaki maksudku ehm..
Nugi. Aku harap kamu lebih bahagia dengannya.Karena ku yakin jika kamu selalu
tersenyum, senyuman itu akan mengantarkan ku ke tempat yang paling indah dimana
aku bisa menikmati senyumu yang indah. Semoga kamu selalu bahagia dengannya. Congrat!
L
Dan
terakhir I LOVE YOU :3 (3kata)
“Emang kamu mau kemana?” tanya Shifa dalam hati.
Tiba-tiba lamunan Shifa dibangunkan oleh Nugi yang tepat berada di sampingnya.
“Aku harus pergi, Gi!” kata Shifa lalu meninggalkan Nugi sendirian. Nugi yang
berada di sampingnya hanya diam dan bingung seperti ekspresi kebiasaanya.
Shifa mengendarai mobil Volvonya lalu menuju rumah Adi
yang letaknya bertolak belakang dengan rumah Nugi apalagi rumah Shifa. Melewati
perkotaan, lampu-lapu yang indah, hotel bintang 100, dan gedung-gedung. Dan
sesampainya di rumah Adi.
Shifa dipersilahkan masuk oleh adik Adi. “Ini yang namanya Kak Shifa. Cantik yah, sesuai yang
diceritakan Mas Adi. Tentang kakak.”. “Makasih. Adinya mana?” tanya Shifa tanpa
ada jawaban dari adik Adik lalu tanganya digenggam oleh adik Adi memasuki
rumahnya. Dan ibu Adi ada di sana sedang tersenyum akan kehadiran Shifa
sekaligus melihat semangat adik Adi. “Ini, kamarnya kak Adi.” kata adik Adi
yang mengenalkan. Shifa melihat sekeliling. Banyak sekali miniature motor. Dan
beberapa penghargaan dari kejuaraan atletik maupun basket.Tetapi tidak melihat
ujung batang hidung Adi sang pemilik kamar. “Kak, ini gambaran kakak… mirip
banget!” kata adik Adi lalu menunjuk lukisan dari pensil. “Iya, keren. Siapa
yang buat? Adi ya?” tanya Shifa sambil mengamati lukisan itu dengan seksama. “Iya,
selain pintar olahraga Kak Adi suka gambar, nonton film itu rak DVDnya sampai
enggak cukup. Hehehe… “ jawab adik Adi. Setelah itu Shifa melihat obat yang
kececeran di sebelah rak DVD Adi. “Shifa, ada yang harus tante omongkan sama
kamu.” suara ibu Adi memecah suasana dan hati Shifa seketika.
“Shif tante minta ma’af banget sama kamu.Ya… selain
itu Adi kemarin bilang ke tante kalau kamu uda jadian sama Nugi ya? Selamat
ya.”
“Ehm.. enggak te. 1 jam yang
lalu memang saya jadian. Tapi sekarang udah.. ya gitu deh te.”
“Hah! Cuma sejam. Cinta satu
jam dong lagunya Melinda itu, kok bisa tepat sih.. Eh salah maksud tante cinta satu malam buka satu jam.. hehehe..
ma’af kebawa!”
“Iya, Adi mana tante?”
“Dia..dia… boleh tante cerita…Sangat
sulit melepasnya. Tante sudah bilang ke Adi untuk segera memeriksakan dirinya
ke rumah sakit. Tapi dia tidak mau dan membuat penyakitnya semakin parah. Dia
masih ingin melihat kamu selamanya tapi takdir sudah tidak bersahabat dengannya
Shif. Walaupun dia tahu resikonya jika tidak segera memeriksakan dirinya ke
rumah sakit tapi begitulan Adi selalu keras kepala. Akhir-akhir ini memang Adi
sering tidak masuk sekolah karena keadaanya yang tidak memungkinkan tapi dia
selalu memaksa untuk ke sekolah cuma ingin lihat kamu. Cuma kamu yang ia sukai.
Tapi saat ini Adi… Adi… sudah kembali ke rumah Tuhan Shif. “
“A..aa…pa maksud tante Adi
sudah meninggal.”
“Iya, akhir liburan lalu dia
menghembuskan nafas terakhir dan memberi pesan kepada tante untuk mengatakan kalau
Adi suka sama kamu dan dia tidak berniat untuk “jadian” karena penyakitnya yang
nanti akan merenggutnya dan akan meninggalkanmu. Dia tahu dia ingin sembuh
karena adanya kamu. Tapi waktu berkata lain saat menjalani kemo, tubuhnya
mengalami penolakan akan cairan yang diberikan. Jadi tante melepaskannya dan
pasrah akan mukjizat dari Tuhan. Namun,…. Itulah perjalanan terakhir Adi dan ia menitipkan bola basket ini ke kamu supaya
kamu bisa mengenangnya terus. Ma’afkan tante ya, Tante enggak sempat ngasih tau
kamu karna sifat alami Adi itu keras kepala. Yang tidak ingin orang ia cintai
menjadi beban akan kepulangannya.”
Shifa langsung berpamitan sambil berwajah sedih dan pulang
dalam kepulangannya, Shifa menerima SMS dari Nugi yang menanyakan keberadaaan
Shifa sekarang. Segera Shifa langsung menelfon Nugi. “Eh kita putus yah! Aku
harus pergi ke suatu tempat yang tidak pernah membawa kita untuk bertemu.
Nikmati hidupmu tanpaku Gi.” Dan Shifa langsung menutup telfonnya lalu
menangis. Nugi yang mendapat telfon itu langsung diam sekaligus kaget. Sakit
lagi. Iqbal dan Arya yang mengerti sahabatnya itu hanya menghibur Nugi dan
menguatkannya. “Masih ada satu lagi cewek yang cantik ” kata Arya. “Siapa?”
tanya Nugi. “Aku, beib.” jawab Iqbal lalu mendapat pukulan dari Nugi.
5 tahun kemudian, Shifa telah lulus dari kuliahnya dan
saat ini menjadi penulis novel terkenal berkat perjalanan hidupnya. Yang
langsung difilmkan oleh Hanung Bramanthyo. Nugi setelah dikhianati oleh 2 cewek
sedikit frustasi dan pergi ke Amerika untuk studi dancenya dan menjadi dancer
terkenal di Amerika dan Korea Selatan. Sedangkan Titi yang cintanya dikhianati
oleh Nugi pergi ke Jepang setelah 2 harinya Nugi menyatakan cintanya pada Shifa
walaupun hubungannya hanya 1 jam. Titi pergi ke Jepang untuk studinya dan
sampai sekarang tidak ada anak kelas X-A bertemu dengan Titi dan mungkin saat
ini Titi akan menetap selamanya di Jepang. Dan ia berfikiran jika ia kembali di
Indonesia
akan memberikan kenangan terpedih akibat cintanya degan Nugi yang menyakitkan.
~THE END~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar